Hari ini aku menambah satu tahun lagi dalam hidupku. Ada rasa syukur, meski langkahku belakangan ini terasa berat. Banyak tangis, banyak sepi, banyak rasa yang jatuh. Namun, di balik semua itu aku tetap menemukan satu hal yang tidak pernah pudar: kesetiaan Tuhan.
Jika Tuhan sendiri tidak menyerah atas hidupku, maka aku pun tidak boleh menyerah. Kadang memang hidup terasa seperti lorong gelap tanpa cahaya, pikiran sendiri jadi jerat yang membuatku terhenti. Tapi ada tangan yang selalu menggenggam, ada kekuatan lembut yang membuatku mampu berjalan setapak demi setapak.
Rasanya seperti mengulang lagi halaman lama—trauma, takut, bayangan masa lalu. Kadang hanya bisa menangis. Namun firman yang kudengar kemarin menjadi penghiburan:
“Di dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.”(Amsal 14:26)
Ada damai yang sulit kujelaskan, ada rasa aman yang hanya bisa ditemukan di hadirat-Nya. Bahkan dalam titik terendah pun, Tuhan tetap menggenggam erat.
Dan aku pun bersyukur, sebab kasih-Nya nyata lewat keluarga, sahabat, orang-orang yang setia hadir. Bahkan di dini hari, ada dua sahabat manis yang mengingat hari ulang tahunku.
Dari Cici yang selalu penuh warna:
“Halo kk Dewiii hum, Hbd ya kk 🥳🥳🥳, panjang umur sehat selalu ya kk. Kiranya Tuhan memberkati semua pergumulan kakak—kuliahnya, pelayanannya, magangnya juga hehe 🤭. Tuhan juga berkati magangnya ya. Eh apa lagi ya? 🤔 ahh yang penting tetap jadi kakak Cici yang baik, pintar, dan pastinya makin cantik 🥰. Oh iya jadi ingat… cepat nemuin calon pasangan hidupnya juga dong, biar ada yang hibur kalau lagi sedih kiw kiw 🤭🤣. Makasih ya kk buat kehadiran kakak dalam hidup Cici. Makasih juga buat semua kebaikan kakak yang Cici ga bisa ungkapkan satu per satu. Tapi yang pasti, kakak adalah salah satu motivasi buat Cici 🥹. Jadi sedih nih 😭, tapi ini tangis haru ya kak, bukan duka 🥹. Pokoknya kakak jangan sedih terus ya, kalau ada apa-apa cerita aja. Walau sekarang waktu kita ga kayak dulu, tapi semoga ada hari-hari yang benar-benar dikhususkan buat kita ya… Sayang kk Dame, Cici mengasihimu 🥰🌼.”
Pesan yang penuh emotikon itu membuatku tertawa sekaligus menangis. Pliss cicii naruh bawang yaa disiniiii huaaa—air mata pun jatuh tanpa bisa ditahan.
Lalu dari Eca yang lembut dan hangat:
“Hayy sayangkuu, happy birthdayy sayanggkuuu 🎂🤍. Panjang umur, sehat selalu, semakin diberkati apapun yang dikerjakan. Semuanya berhasil ya, amin! Jesus bless you kakakku 🫶. Semangat terus, jangan pernah menyerah. Kami selalu mendukung kakak. Makasih sudah jadi kakak yang baik buat kami 🫂. I will always love n support u, kakak 🤍🌼.”
Sungguh sederhana, tapi penuh ketulusan. Membacanya membuatku merasa benar-benar dikuatkan.
Walaupun keadaan hidupku belum sepenuhnya membaik, aku percaya: selangkah demi selangkah, semuanya akan dipulihkan. Aku tidak berjalan sendirian, karena ada Tuhan yang setia, dan ada sahabat-sahabat yang tulus menemani.
Aku tidak tahu bagaimana kisah ini akan berakhir, tapi aku percaya semuanya akan mendatangkan kebaikan. Aku tidak hanya ingin bertahan, tapi juga bertumbuh—semakin mengenal Tuhan, semakin dikuatkan dalam setiap langkah, dan semakin yakin bahwa bersama-Nya, aku akan sanggup melewati segalanya.
Tuhan jika aku ingin menyerah tolong pegang tangan iniiii.. tolong kuatinn , tolong jangan lepasiinnnn..
Huaaa.
Komentar
Posting Komentar